Kamis, 03 April 2014

Makalah Psikologi Pendidikan


BAB 1
PENDAHULUAN




A. Latar Belakang Masalah
Phobia matematika merupakan hal yang biasa dijumpai di lingkungan pendidikan, baik itu SD, SMP, SMA, atau bahkan perguruan tinggi. Orang-orang yang mengalami phobia ini memandang matematika sebagai momok dan para siswa memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat rendah dalam menyelesaikan problem matematika. Akibatnya, hal ini berimbas pada rendahnya nilai di mata pelajaran matematika dan tumpulnya analisis murid terhadap suatu masalah. Karena begitu krusialnya masalah ini, maka perlu adanya pemecahan masalah ini. Namun ada beberapa hal yang perlu kita keathui. Kita perlu mengetahui gejala-gejala yang dialami oleh siswa yang mengalami phobia matematika. Kemudian kita perlu mengetahui yang menyebabkan phobia ini terjadi, dan begitu banyak yang mengalaminya.Lalu kita perlu mengetahui dampaknya terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian, kita dapat menemukan solusinya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penulisan makalah ini, kita temukan beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan phobia matematika ?
2. Bagaimana gejala-gejala siswa yang mengalami phobia matematika?
3. Apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya phobia matematika pada murid?
4. Bagaimana dampak phobia matematika terhadap prestasi belajar siswa?
5. Apa tindakan/ solusi untuk mengurangi phobia matematika dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dari makalah ini, kami bertujuan menjelaskan hal berikut ini, yaitu: pengertian phobia dan phobia matematika berdasarkan para ahli, dan berbagai literatur; Menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan phobia matematika pada siswa; menjelaskan dampak phobia matematika terhadap prestasi belajar siswa; dan mencari solusi untuk mengatasi masalah phobia matematika pada siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. .


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Phobia Matematika
Phobia adalah suatu hal yang umum ditemui di sekitar kita. Apa itu phobia?  Istilah phobia berasal dari kata "phobi" yang artinya kecemasan atau ketakutan yang tidak rasional, yang dirasakan dan dialami oleh seseorang. Phobia merupakan penyakit psikis yang biasanya dialami oleh seseorang yang punya trauma di masa lalu. Penyakit ini tak mengenal umur. Secara definitif, phobia adalah rasa ketakutan yang sanagt kuat terhadap suatu hal baik itu benda, atau situasi. Ketakutan tersebut berwujud dan terletak pada wilayah ketidaksadaran. Phobia merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional  dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang  yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu

Adapun phobia matematika atau disebut juga dengan istilah mathophobia atau Math anxiety didefinisikan sebagai emosi negatif yang mengganggu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika. Mathophobia lebih dari sekedar tak menyukai matemtika dan mengarahkan murid pada bentuk penghindaran secara global/umum- bila mungkin,mereka tetap mengambil kelas matemtika tetapi mereka akan menghindar dalam situasi yang memerlukan matematika (Sparks, 2011; Hellum-Alexander,2010; Ashcraft & Krause, 2007).

Adapun definisi lain mengenai mathophobia yaitu sebagai "ketakutan yang tak terbayangkan terhadap matematika yang dapat mengganggu dalam memanipulasi angka-angka dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika dalam beragam kehidupan sehari-hari dan situasi akademik"(Buckley & Ribordy, 1982 ).

Sebagian besar murid bahkan akan berusaha menjauhi matematika dan terlihat begitu paniknya ketika bertemu dengan matematika. Kepanikan tersebut dapat terlihat sebagai suatu pergolakan dalam pikiran mereka, atau bisa dikatakan sebagai suatu kegilaan mental. Akal mereka dapat pula "membeku" and dan siswa mungkin mengalami kekakuan dan ketegangan fisik (Buxton, 1981 ).

Tobias, yang sering disebut sebagai pelopor dalam studi mengenai phobia matematika atau Math Anxiety ini, mendeskripsikan phobia matemtika sebagai  "kepanikan, ketidakberdayaan, kelumpuhan dan kekacauan mental yang timbul di antara beberapa orang ketika mereka diharuskan untuk memecahkan masalah matematika " (Tobias & Weissbrod, 1980).

Ada beberapa gejala yang dialami oleh murid yang mengalami phobia matematika, diantaranya :
1. Siswa merasa bahwa ia tak mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika sebelum ia mencobanya dulu untuk menyelesaikan atau bahkan sebelum guru menjelaskan soal.
2. Siswa memiliki perilaku yang buruk terhadap matematika. Ketika sedang belajar matematika, dia selalu nervous dan tak bisa duduk dengan tenang atau fokus pada materi yang diterangkan.
3. Siswa takut setiap ada pelajaran matematika.
4. Siswa selalu cemas terhadap reaksi teman-temannya ketika ia menjawab pertanyaan yang diberikan gurunya, dengan salah.
5. Siswa akan merasa malu, frustasi, jengkel, dan takut (Boxton, 1981).

Memang tidak semua gejala ini bisa tampak, sehingga guru perlu mengetahui dengan baik murid-muridnya, sehingga guru dapat mengetahui apakah ada murid yang memiliki rasa ketidaksukaan pada matematika. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati raut muka murid-murid atau gestur mereka, sebagai indikator.

B. Faktor-faktor penyebab phobia matematika
Berdasarkan pengalaman yang terjadi di sekitar, ada beragam faktor-faktor penyebab munculnya phobia matematika. Pertama, siswa tersebut belum pernah memiliki nilai yang bagus di pelajaran matematika, yang bisa jadi disebabkan oleh cara mengajar gurunya yang terbilang buruk. Jika guru tak mampu mengajar dengan baik, maka rata-rata murid akan belajar dengan tak cukup baik.

Kedua, siswa selalu mendapatkan nilai yang kecil, ditambah dengan guru yang selalu menuntut murid untuk selalu menjawab benar. Biasanya guru akan memarahi muridnya yang menjawab salah. Padahal jawaban salah tersebut bukanlah suatu kegagalan, melainkan bentuk analisis pikirannya dan justru bisa membuat siswa lebih memahami konsep matematika.

Ketiga, faktor yang biasa menyebabkan phobia matemtika yaitu dari kepribadian, intelektualnya, dan juga lingkungan. Dari faktor kepribadian, bisa karena kurangnya rasa percaya diri, rasa malu yang tinggi atau minder, tak bisa mengendalikan rasa frustasinya, dan bahkan karena intimidasi.

Kemudian dari faktor intelektual, disebabkan ketidakmampuan siswa untuk memahami konsep atau materi matemtaika yang sedang dipelajari. Kemudian, dari faktor lingkungan, disebabkan oleh tuntutan orang tua yang terlalu lebih kepada anaknya, dan/atau pengalaman buruk di kelasnya, seperti guru yang buruk dalam mengajar, atau buku pelajaran yang sulit dimengerti, dan lain-lain.

Riset menunjukan bahwa guru matematika yang tidak cukup mampu menjelaskan konsep atau materi pelajaran dengan baik, tidak cukup sabar dalam mengajar, bahkan mengeluarkan komentar yang mengintimidasi murid-muridnya, dan/atau tidak bersemangat dalam mengajar materinya, akan cenderung menghasilkan murid-murid yang mengalami phobia matematika atau math anxiety (Plaisance, 2009; Sun & Pyzdrowski, 2009; Scarpello, 2007; Furner & Berman, 2004;
Woodard, 2004; Brown).

Ada banyak hal yang dilakukan guru sehingga dapat membuat siswa tidak menyukai matematika. Biasanya guru tak merasa peduli terhadap masalah muridnya, karena biasanya guru tidak mau memberi bantuan lebih dalam membantu muridnya menyelesaikan masalah. Biasanya, guru akan marah dan kesal ketika murid-muridnya tak mengerti soal yang diberikan.

Adapun penyebab utama lainnya yaitu cara pengajar guru melalui pendekatan pada metode menerangkan materi, kemudian mengerjakan soal-soal, dan kemudian menyuruh siswa untuk mengingat rumus-rumus atau materi, dimana metode ini disebut dengan metode "explain-practice-memorize"

C. Dampak terhadap prestasi belajar









Tidak ada komentar:

Posting Komentar